Jika kamu liburan ke Bali sekitar bulan maret pastilah tradisi yang satu ini tak bisa kamu lewatkan yakni, pawai ogoh ogoh. Ogoh ogoh adalah sebuah patung besar yang kerangka utamanya dibuat dari kayu/besi dan kemudian diulat sedemikian rupa menggunakan bambu dan selanjutnya ditempelkan kertas dan kemudian finishing-nya di cat. Kepalanya (tapel ) sendiri umumnya dibuat dengan menggunakan Styrofoam (Gabus).
Ogoh-ogoh ini biasanya dibuat di Banjar-banjar di Bali dan dibuat oleh para Sekaa Truna (pemuda-pemuda di Bai) di masing-masing banjar yang ada di Bali.
Ogoh-ogoh berbentuk menyerupai mahluk yang menyeramkan atau kalau masyarakat Bali menyebutknya dengan Bhuta Kala. Tak jarang juga ogoh-ogoh dibuat berwujud manusia ataupun hewan dan tak jarang pula diadakan perlomba ogoh-ogoh yang diadakan di masing- masing desa, guna meningkatkan kreatifitas seni remaja yang dituangkan dalam bentuk Ogoh-ogoh ini.
Ogoh-ogoh biasanya dipertunjukkan dalam rentetan perayaan hari raya Nyepi yakni pada hari Tawur Kesanga, tepatnya sehari sebelum perayaan Nyepi pada petang harinya yang disebut dengan hari Pengerupukan. Saat hari itulah ogog-ogoh diarak keliling desa.
Untuk tahun 2011 ini, Hari Raya Nyepi tepatnya pada tanggal 5 Maret 2011 dan Tawur Kesanga (Pengerupukan) pada tanggal 4 maret 2011. Dalam perayaan Tahun baru Saka atau Nyepi.
Ogoh-ogoh memiliki peranan sebagai simbol atau pemvisualisasian prosesi penetralisiran kekuatan-kekuatan negatif atau kekuatan Bhuta. Dimana ogoh-ogoh yang dibuat pada perayaan Nyepi ini merupakan perwujudan Bhuta Kala yakni unsur alam yang terdiri dari air, api, cahaya, tanah, dan udara yang divisualkan dalam wujud yang menyeramkan. Karena jika kekuatan alam itu berlebihan tentunya akan menjadi kekuatan yang merusak.
Nah di bawah aku sedikit berbagi foto-foto Ogoh-ogoh yang aku himpun diseputaran Kuta dan Denpasar.
Klik untuk memperbesar gambar
Ogoh-ogoh ini biasanya dibuat di Banjar-banjar di Bali dan dibuat oleh para Sekaa Truna (pemuda-pemuda di Bai) di masing-masing banjar yang ada di Bali.
Ogoh-ogoh berbentuk menyerupai mahluk yang menyeramkan atau kalau masyarakat Bali menyebutknya dengan Bhuta Kala. Tak jarang juga ogoh-ogoh dibuat berwujud manusia ataupun hewan dan tak jarang pula diadakan perlomba ogoh-ogoh yang diadakan di masing- masing desa, guna meningkatkan kreatifitas seni remaja yang dituangkan dalam bentuk Ogoh-ogoh ini.
Ogoh-ogoh biasanya dipertunjukkan dalam rentetan perayaan hari raya Nyepi yakni pada hari Tawur Kesanga, tepatnya sehari sebelum perayaan Nyepi pada petang harinya yang disebut dengan hari Pengerupukan. Saat hari itulah ogog-ogoh diarak keliling desa.
Untuk tahun 2011 ini, Hari Raya Nyepi tepatnya pada tanggal 5 Maret 2011 dan Tawur Kesanga (Pengerupukan) pada tanggal 4 maret 2011. Dalam perayaan Tahun baru Saka atau Nyepi.
Ogoh-ogoh memiliki peranan sebagai simbol atau pemvisualisasian prosesi penetralisiran kekuatan-kekuatan negatif atau kekuatan Bhuta. Dimana ogoh-ogoh yang dibuat pada perayaan Nyepi ini merupakan perwujudan Bhuta Kala yakni unsur alam yang terdiri dari air, api, cahaya, tanah, dan udara yang divisualkan dalam wujud yang menyeramkan. Karena jika kekuatan alam itu berlebihan tentunya akan menjadi kekuatan yang merusak.
Nah di bawah aku sedikit berbagi foto-foto Ogoh-ogoh yang aku himpun diseputaran Kuta dan Denpasar.
Klik untuk memperbesar gambar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar sobat untuk postingan ini.
*Komentar berbau spam akan dihapus.